Memang tidak mudah untuk menjauh
darinya. Apalagi saat posisi kita benar-benar membutuhkannya. Terkadang kita
juga merasakan kecanggungan saat akan meminta sesuatu padanya. Padahal bisa
dikatakan kita sudah dekat dengannya. Sangat dekat.
Kalian tahu, saat yang paling
menyebalkan yang menimpa hubungan kita dengannya? Pertengkaran. Ya, bisa karena
hal kecil yang benar-benar tidak penting lalu lama kelamaan bermetamorfosis
menjadi sesuatu yang sangat menakutkan. Biasanya sesuatu itu menjadikan kita
punya rasa takut kehilangan yang teramat. Penyesalan? Tentunya ada, tapi ketika
petengkaran tersebut sudah selesai.
Pertengkaran antara kita dengannya
bisa saja karena salah satu dari kita, atau kedua-duanya sudah memasuki zona
egois. Atau bisa jadi karena salah satu dari kita sedang ada masalah intern.
Jadi apapun yang menyangkut dirinya dibawa masuk ke hati, sehingga menimbulkan
emosi yang dalam hitungan detik mampu mengubahnya menjadi orang yang kehilangan
akal.
Mungkin bisa juga karena
kesalahpahaman. Contohnya berawal dari sikap salah satu diantara kita menjadi
cuek, dingin, bahkan masa bodo. Setelah itu salah satunya berpikir bahwa ia
sudah tidak dibutuhkan lagi, ia merasa dirinya tidak dianggap. Sedangkan yang
cuek terlanjur masuk dalam zona cueknya; menikmati dunianya sendiri, masa bodo
dengan lingkungan sekitar, sikapnya berubah sedingin es batu, sampai-sampai ia
sendiri tidak menyadari bahwa mereka sudah jauh. Padahal mereka masih berada di
lingkungan yang sama.
Keadaan dimana kita tidak saling
bicara adalah pembuat sakit hati yang paling banyak. Disini dibutuhkan
kejelasan untuk membicarakan kenapa kita bisa memasuki keadaan tersebut.
Padahal awalnya kita selalu bersama. Apapun yang kita lakukan. Tiba-tiba saling
diam adalah keadaan yang benar-benar menyiksa. Membuat kita canggung, gengsi,
meski awalnya baik-baik saja. Keadaan bisa berubah seiring berjalannya waktu
dan bagaimana kita bersikap dalam waktu tersebut. Untuk itu dibutuhkan sikap
saling terbuka satu sama lain. Jika memang belum sanggup menerima
konsekuensinya, lebih baik kita tidak masuk dalam kehidupannya dari awal.
Bukankah kita akan tetap saling
membutuhkan walaupun sudah menua, Teman?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar